Oke... setelah ke merlion patung singa.. kita naek bis... semuanya kita hanya perlu pake 1 kartu.. kayak kartu atm gituu deh.. transportasinya joss gandos deh... lalu kami keliling-keliling ke orchard road... makan dulu... tetep makan masakan padang..ehhehe,,, lidah indonesia emang ga bisa d bohongi.. kayak kalo d jogja jln malioboro gt.. bnyak jualan.. kami beli gntungan kunci, coklat, dan beberapa oleh2 gituu... lalu nunggu ada yg sholat sambil foto2... abis itu ke sentosa island.. kita masuk ke seaworld nya singapore gt... dsana ada juga USS.. tapi mahaaal masuknya.. akhirnya deh ke seaworld nya... kereeen bgt.... luaaas..... banyak ikan2 gituuu... seruuu bgt.. yah setelah itu... ke pelabuhan buat pulang ke batam... ahehehhee..... dan akhirnya bermalam lah d hotel... dan siangnya sudah harus kembali ke jogja... uhuuuy.. kami transit dulu ke jakarta,..... dan delay.... hem..sudah lari2.... eheee delay... pokoknya seruuu bgt dehhh... pgn kesana lagi biar dapet cap di pasport :D.... okeee...... sampe d sini dulu ceritanya... bisa liat di fb beberapa foto2 waktu disana... tenkyu sudah membaca... Sarannya kalo mau ke luar negeri atau ke kota manapun yg blm tau, harus dipelajari dulu.. itu sangat penting biar gak ada acara kesasar segala... :D
Thursday, January 30, 2014
Welcome to Singapore
Hhuiii... sudah lama gak pernah corat coret lagi.. maklum ya,,, sibuk sekali.. jadi intinya q mau nyeritain mengenai jalan-jalan ku ke singapore... pake pesawat lion air dari bandara adisudjipto lalu tiba d batam kira2 pukul 3 sore... senangnyaa bisa naek pesawat lagiiii... heheh trs nginep d hotel d batam. paginya naek kapal feri sampai ke singapore... widiiih pokoknya seru bangeeet... mana pake acara nyasar segala lagi... dan ngerasain naek MRT.. kereta bawah tanah gitu dengan kecepatan yang super.... weeeeeeeeeees...... setelah bolak balik naik MRT akhirnya sampai lah ke patung singa yang jadi icon negara singa itu... kita foto2 di merlion park...
Thursday, April 4, 2013
Metopen
Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian adalah mencari Topic dan Bibliografinya.... Ini buatanku :)
Judul
: Penerapan Pembelajaran
Terpadu Pada Siswa Kelas II Semester Genap SD Kanisius Kadirejo Tahun Ajaran 2013/2014
1.
Slamet Suyanto (2013), Implementasi
Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran Terpadu.
Pemerintah berencana untuk
mengembangkan pendidikan karakter. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan
kualitas manusia. Kemerosotan moral dan sosial terlihat dari makin maraknya
kasus-kasus kriminal. Ironisnya adalah pelaku kriminalitas berasal dari
kalangan orang-orang “terdidik” dan memiliki jabatan. Pendidikan merupakan dasar
bagi setiap manusia untuk mampu meningkatkan kualitas melalui pengembangan
personal dan sosial. Melalui penelitian ini, kita dapat mengetahui pengaruh pendidikan
dengan karakter bangsa, karakteristik pendidikan yang mengembangkan karakter,
lalu karakter yang perlu dikembangkan, serta implementasi di sekolah.
Implementasi pendidikan karakter dinilai lebih efektif dibanding model lainnya
karena dibuat, disetujui dan dilaksanakan oleh komponen sekolah. Dalam
prakteknya, pendidikan karakter dapat dilaksanakan melalui pembelajaran yang
terpisah, semi terpadu dan terpadu. Untuk itu diperlukan 5 tahapan, yaitu identifikasi,
perencanaan, pelaksanaan, pembiasaan dan evaluasi. Pendidikan karakter
bertujuan agar manusia memiliki karakter, jati diri serta derajat sebagai
bangsa Indonesia. Sehingga masyarakatnya dapat bermartabat, berkarakter, dan
cerdas. Secara umum, pelaksanaan pendidikan karakter dapat melalui 3 cara, eksklusif,
inklusif dan campuran. Secara inklusif, cara ini dapat dilakukan bersama
seluruh warga, menggunakan semua mata pelajaran melalui pembelajaran terpadu.
Hasil penelitian membuktikan bahwa hal itu tidak dapat terwujud tanpa adanya dukungan
dari warga sekolah dan juga pemerintah. Agar pendidikan karakter dapat terwujud
maka hal itu harus menjadi gerakan nasional. Model pembelajaran terpadu dirasa
cocok sebagai jembatan dalam menanamkan pendidikan karakter. Hal ini dikarenakan
pembelajaran terpadu mampu mengintegrasikan beberapa disiplin ilmu serta tidak
hanya mencapai aspek kognitif, namun juga afektif dan psikomotorik.
Penelitian ini bermanfaat bagi saya
karena ternyata penerapan pembelajaran terpadu seharusnya mampu menjadi cara
untuk menanamkan pendidikan karakter.
2.
Alfiah dan Siti Fitriana (2009),
Pengaruh Pembelajaran Terpadu Model Webbed
(Jaring Laba-Laba) dan Model Fragmented
(Penggalan) Terhadap Hasil Belajar Unggah-Ungguhing Bahasa Jawa di Kelas Awal
Sekolah Dasar.
Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran model Webbed dan model pembelajaran Fragmented. Selanjutkan dapat disimpulkan model yang lebih efektif dari
kedua model tersebut. Peneliti menggunakan eksperimen dengan rancangan tes awal
dan tes akhir. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas III SDN Citarum.
Sampelnya dipilih secara acak. Kesimpulan dari penelitian ini pertama, hasil belajar siswa yang mendapat
pembelajaran model Webbed lebih
tinggi dibandingkan dengan siswa yang mendapat pembelajaran model Fragmented. Kedua, siswa yang memiliki kemampuan rendah pada pembelajaran model
Webbed, hasilnya lebih rendah dibandingkan
siswa yang memiliki kemampuan rendah pada pembelajaran model Fragmented. Dengan demikian,
pembelajaran model Webbed lebih
efektif daripada pembelajaran model Fragmented.
Penelitian ini bermanfaat bagi saya
karena dengan penelitian ini saya dapat mengetahui bahwa secara umum,
pembelajaran terpadu memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
Sehingga kita harus memaksimalkan penerapan pembelajaran terpadu.
3.
Evi Sofiah (2009), Pembelajaran
Terpadu Sebagai Media Belajar Matematika dan Motorik Dasar Pada Siswa SD.
Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui perbedaan pengaruh Pembelajaran Terpadu dan pembelajaran
konvensional terhadap hasil belajar, serta mengetahui pengaruh kemampuan awal
terhadap kedua pendekatan tersebut. Kemampuan awal matematika dasar dibagi
menjadi kemampuan tinggi dan rendah. Populasi dari penelitian ini adalah SDN
Soka 34 Bandung Jawa Barat. Peneliti menggunakan metode eksperimen, serta
menggunakan 40 orang sebagai sampelnya. Tes yang digunakan ada 2 yaitu tes kemampuan
motorik dan tes matematika dasar. Peneliti melakukan 2 kali tes, tes awal dan
tes akhir. Tes awal berupa tes motorik dasar dan matematika. Tujuan tes awal
adalah untuk mengelompokkan anak pada kriteria tertentu, pada kemampuan tinggi
atau rendah. Sedangkan tes akhir bertujuan untuk mengetahui pengaruh kedua
model pembelajaran tersebut.Teknik analisis datanya adalah Anova 2x2 dengan uji
lanjut tuckey, dan menggunakan uji t pada taraf signifikansi 0,05. Beberapa
kesimpulan yang dapat diambil, pertama
hasil dari pembelajaran terpadu lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran
konvensional. Kedua, anak yang
memiliki kemampuan awal rendah, menggunakan pembelajaran terpadu hasilnya lebih
efektif dibandingkan pembelajaran konvensional. Sedangkan anak yang memiliki
kemampuan awal tinggi, perbedaan kedua pendekatan pembelajaran tersebut tidak
terlalu berarti. Namun, hasil dari pembelajaran terpadu sedikit lebih tinggi.
Peneliti juga memberikan saran agar guru menggunakan pembelajaran terpadu.
Pembelajaran ini sebagai inovasi baru, sehingga guru harus memperluas wawasan
dan pengalamannya melalui literasi informasi yang cukup serta pelatihan.
Penelitian ini bermanfaat bagi saya
karena pembelajaran terpadu memiliki tingkat efektivitas yang lebih tinggi
dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Selain itu banyak materi yang
bisa dikaitkan, misalnya antara matematika dengan bidang jasmani. Maka
penerapan pembelajaran terpadu harus dikembangakan. Salah satunya melalui
penelitian-penelitian mengenai pembelajaran terpadu.
4.
Vicki
Carpenter Kirk (2003), Investigation of
the Impact of Integrated Learning System Use on Mathematics Achievement of
Elementary Students.
Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi hubungan antara waktu yang dihabiskan dalam model pembelajaran
terpadu melalui petunjuk matematika tradisional dengan pencapaian yang diukur
dengan standar tes pencapaian murid SD. Variabelnya adalah kelas, kemampuan
kelas, serta jenis kelamin. Populasinya adalah siswa kelas 2, kelas 3, dan
kelas 4 selama tahun ajaran 1997-1998. Peneliti menggunakan analisis varian
untuk mengidentifikasi perbedaan antar variabel. Penelitian ini dapat membantu
pendidik dalam membuat rencana penggunaan teknologi sebagai pelengkap dalam
petunjuk tradisional. Pembelajaran terpadu membutuhkan usaha serta pendekatan
yang cocok serta rencana yang matang untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Sehingga
perlu adanya penilaian serta evaluasi yang terus-menerus guna mengetahui
keefektifan penggunaan model pembelajaran ini. Hasil penelitian tersebut ternyata
bervariasi. Penggunaan model pembelajaran terpadu dapat memberikan dampak
positif, dampak negatif, serta tidak memberikan dampak. Dampak negatifnya
ketika model tersebut diterapkan secara tidak maksimal atau penggunaan
keseluruhannya rendah. Tidak adanya dampak, dapat ditemukan dalam beberapa hal.
Hal ini dapat dilihat bahwa tidak adanya dampak yang berbeda terhadap perbedaan
jenis kelamin maupun perbedaan kemampuan kelas. Dampak positif model
pembelajaran terpadu, pada penggunaan konsep dan keterampilan matematika.
Penelitian ini bermanfaat bagi saya
karena pembelajaran terpadu memberikan berbagai dampak bagi peserta didik. Jika
model pembelajaran terpadu dapat diterapkan secara maksimal tentu dapat
memberikan hasil yang maksimal pula. Hal ini tidak bergantung pada jenis
kelamin ataupun kemampuan suatu kelas. Untuk menerapkan pembelajaran terpadu,
dibutuhkan kerjasama berbagai pihak serta kesiapan guru dan murid dalam proses
pembelajaran.
5.
Uyoh
Sadulloh (2001), Pelatihan
Pembelajaran Terpadu Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Saat ini mutu proses dan hasil
belajar masih menjadi masalah di dunia pendidikan. Guru sebagai ujung tombak
pendidikan memiliki peranan penting. Prakteknya, saat ini masih banyak pengkotak-kotakan
antar mata pelajaran. Padahal pola pikir anak-anak SD masih bersifat holistik (menyeluruh).
Pelajaran yang bermakna menjadi lebih dapat bertahan lama. Sebagian besar guru masih
melakukan pemisahan antar mata pelajaran. Salah satu cara yang dapat dilakukan
adalah melalui pembelajaran terpadu. Banyak guru yang belum memahami pemahaman,
prinsip, dan prosedur pembelajaran ini. Pembelajaran ini dapat menjembatani
hal-hal nyata dengan konsep-konsep abstrak. Sehingga anak benar-benar memahami
materi pembelajaran. Tentunya diperlukan usaha dari guru. Maka penting untuk
diadakan sosialisasi mengenai pembelajaran terpadu melalui pelatihan. Sehingga hal
tersebut dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dalam hal ini guru
khususnya bagi pendidikan dasar. Secara umum, tujuan dari penelitian ini adalah
agar guru memiliki pemahaman yang mendalam, keterampilan yang baik, serta
kemampuan untuk menyebarluaskan pada guru-guru lainnya sehingga pembelajaran
terpadu lebih memasyarakat. Kesimpulan yang dapat ditarik antara lain,
pelatihan tersebut memberikan manfaat yang besar di kalangan peserta, antusias
dan rasa ingin tahu dari peserta sangat besar, peserta dapat mempraktekkannya
melalui simulasi, serta peserta dapat menanyakan solusi atas kendala yang
dihadapi saat proses pembelajaran. Maka peserta berharap adanya pelatihan yang
serupa mengenai inovasi dalam model pembelajaran. Dengan sumber daya manusia
yang berkualitas harapannya adalah pembelajaran dapat dikemas sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan perkembangan anak.
Penelitian ini bermanfaat bagi saya
karena pembelajaran terpadu merupakan model pembelajaran yang sesuai dengan
perkembangan anak. Namun jika guru tidak memiliki kompetensi dalam merancang
pembelajaran terpadu, maka pembelajaran tersebut kurang dapat berjalan secara
maksimal. Maka pelatihan mengenai pembelajaran terpadu sangat penting bagi guru
SD guna meningkatkan kualitas pendidikan dasar.
Subscribe to:
Posts (Atom)