• Menjelaskan konsep metamorfosis
• Menunjukkan perbedaan antara metamorfosis sempurna dan tak sempurna
• Mengidentifikasi tipe pertumbuhan dan perkembangan hewan di sekitar kita
Pertumbuhan : proses pertambahan ukuran yang irreversibel atau tidak dapat kembali ke keadaan sebelumnya
Perkembangan : proses pertambahan atau semakin maju/ kompleksnya fungsi organ atau jaringan
Pertumbuhan dan perkembangan hewan bervariasi → tidak mengalami metamorfosis dan mengalami metamorfosis
Metamorfosis pada hakikatnya adalah perubahan bentuk dan struktur hewan mulai dari embrio hingga dewasa
• Beberapa jenis hewan yang mengalami metamorfosis : serangga, amfibi, mollusca, crustacea, dan echinodermata
• Ada hewan yang tidak mengalami metamorfosis (ametabola)
• Ada hewan yang mengalami metamorfosis sempurna (holometabola)
• Ada hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna (hemimetabola)
AMETABOLA
• Hewan tidak mengalami metamorfosis selama pertumbuhan dan perkembangannya
• Telur yang menetas akan lahir seekor serangga yang mirip dengan serangga dewasa, namun dalam ukuran yang lebih kecil.
• Serangga muda ini akan mengalami pergantian kulit hingga pada akhirnya menjadi serangga dewasa.
• Bentuk tubuh tidak berubah, hanya mengalami perubahan ukuran tubuh dan pematangan organ reproduksi
• Contoh : beberapa serangga seperti kutu buku (Lepisma)
HOLOMETABOLA
• Metamorfosis sempurna adalah perubahan bentuk hewan yang melewati tahap-tahap mulai dari telur-larva-pupa-dewasa (imago).
• Larva merupakan tahap dimana hewan tersebut aktif makan, sedangkan pupa merupakan masa peralihan yang ditandai dengan perombakan dan penyusunan kembali alat-alat tubuh baik bagian dalam maupun bagian luar hingga muncullah bentuk dewasanya.
• Dalam metamorfosis sempurna, terjadi perubahan yang sangat mencolok antara bentuk larva dengan dewasanya.
• Hewan yang mengalami metamorfosis sempurna misalnya kupu-kupu, nyamuk, lalat buah, lalat, lebah, semut, ngengat, kumbang, dan katak.
• Sementara di dalam pupa, serangga akan mengeluarkan cairan pencernaan, untuk menghancurkan tubuh larva, menyisakan sebagian sel saja.
• Sebagian sel itu kemudian akan tumbuh menjadi dewasa menggunakan nutrisi dari hancuran tubuh larva. Proses kematian sel disebut histolisis, dan pertumbuhan sel lagi disebut histogenesis.
HEMIMETABOLA
• Metamorfosis tidak sempurna ditandai dengan perubahan bentuk tubuh yang tidak terlalu mencolok.
• Tahap perkembangannya dimulai dari telur-nimfa (hewan muda)-imago (dewasa).
• Telur menetas menjadi nimfa yang memiliki bentuk tubuh yang sama dengan dewasa hanya berbeda pada ukuran tubuhnya yang lebih kecil dan belum memiliki sayap serta belum dapat bereproduksi.
• Pada perkembangan selanjutnya nimfa tersebut akan mengalami pergantian kulit berkali-kali dan pada akhirnya menjadi hewan dewasa dan siap bereproduksi.
• Contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna adalah capung, kecoa, jangkrik dan belalang.
1. ProtozoaàHewan bersel satu;Ukuran mikroskopis;Dapat hidup di air atau di dalam tubuh makhluk hidup atau organisme lain sebagai parasit. ;Hidupnya dapat sendiri atau soliter atau beramai-ramai atau koloni. ;Dibedakan menjadi 4 kelas berdasar alat gerak;Contohnya : Amoeba proteus, Paramaecium sp., Euglena viridis, Plasmodium sp.
2. PORIFERAàTubuh dengan banyak pori;Asimetris;Multiseluler sederhana;Colourfull;Hidup di air
3. COELENTERATAàHewan berongga;Rongga ditengah tubuh = usus;Multiseluler;Simetri bilateral;Memiliki 2 bentuk, yi polip dan medusa;Habitat air laut dan air tawar;Contoh : Hydra sp., ubur-ubur, bunga karang
4. PLATYHELMINTHESàCacing pipih;Simetri bilateral;Habitat di sungai, danau, laut, atau sebagai parasit di dalam tubuh organisme lain;Contoh : Planaria sp., Cacing hati (Fasciola hepatica), cacing pita (Taenia solium)
5. NEMATHELMINTHESàTubuh bulat panjang dengan ujung meruncing = gilik;Simetri bilateral;Ada yang hidup bebas, ada pula yang parasit pada manusia, hewan dan tumbuhan;Contoh : cacing usus (Ascaris lumbricoides), cacing tambang (Ancylostoma duodenale), cacing kremi (Enterobius vermicularis), cacing rambut (Wuchereria bancrofti)
6. ANNELIDAàCacing gelang dengan tubuh bersegmen-segmen;Simetri bilateral;Tubuh dilindungi oleh kutikula;Hidup bebas maupun menempel pada hewan lain;Dijumpai di air laut, air tawar, maupun daratan;Contoh : cacing tanah (Pheretima sp.), cacing palolo, cacing wawo, lintah, pacet
7. MOLLUSCAàHewan bertubuh lunak;Biasanya memiliki cangkang sebagai pelindung tubuh;Bilateral simetri atau asimetri;Contoh : kerang, bekicot, cumi-cumi
8. ECHINODERMATAàHewan berkulit duri;Habitat di air laut;Simetri radial pentameral;Contoh : bintang laut, bintang ular, bulu babi, lili laut, teripang
9. ARTHROPODAàTubuh dan kaki beruas-ruas;Tubuh dilindungi oleh eksoskeleton dari zat kitin;Simetri bilateral;Mengalami ekdisis/ ganti kulit;Mengalami metamorfosis;Contoh : laba-laba, lipan, kalajengking, jangkrik, belalang, kaki seribu, udang, lalat, kecoa, kepiting, nyamuk, belalang, dll.
10. CHORDATAàMemiliki sumbu tulang belakang;= vertebrata = bertulang punggung;5 kelas: pisces, amphibia, reptilia, aves, dan mammalia
a. KELAS PISCESàHidup di air;Simetri bilateral;Pelindung tubuh berupa sisik yang selalu basah;Berdarah dingin;Alat gerak berupa sirip;Respirasi : insang;Jantung 2 ruang;Contoh : ikan pari, ikan hiu, ikan nila, ikan lele, dll.
b. AMPHIBIAàDapat hidup di air dan di darat;Pelindung tubuh berupa kulit yang selalu basah oleh lendir;Simetri bilateral;Larva bernafas dengan insang, dewasa bernafas dengan peru-paru;Mengalami metamorfosis;Jantung 3 ruang;Berdarah dingin;Contoh : Ichtyopis sp., kodok dan katak, salamander
c. REPTILIAàHidup di darat;Bilateral simetri;Pelindung tubuh berupa kulit bersisik;Berdarah dingin; Bernafas menggunakan paru-paru;Jantung 3 ruang, ventrikel dengan sekat yang tidak sempurna kecuali pada buaya jantung 4 ruang;Contoh : ular, kadal, buaya, kura-kura, penyu, bunglon, dll.
d. AVESàAlat gerak berupa sayap dan kaki;Biasanya bisa terbang;Berdarah panas;Tubuh dilindungi oleh kulit berbulu;Bernafas dengan paru-paru dibantu dengan pundi udara;Jantung 4 ruang;Contoh : burung kutilang, burung hantu, penguin, burung gereja, jalak, dll.
e. KELAS MAMMALIAàMemiliki kelenjar mammae;Tubuh dilindungi oleh kulit berambut;Berdarah panas;Jantung 4 ruang;Bernafas dengan paru-paru;Alat gerak berupa 2 pasang tungkai;Contoh : paus, kelelawar, kera, tikus, anjing, kucing, sapi, kuda, gajah, manusia, dll.
Keaneka ragaman Tumbuhan
• Menjelaskan ciri khas tumbuhan lumut, paku dan tumbuhan berbiji
• Mengidentifikasi tumbuhan apakah termasuk tumbuhan lumut, paku atau tumbuhan biji
• Mengklasifikasi tumbuhan dalam tumbuhan dikotil dan monokotil
Memiliki zat hijau daun = klorofil
Dapat membuat makanan sendiri (=autotrof), kecuali tanaman parasit misalnya tali putri
Tidak dapat bergerak aktif
Memiliki dinding sel
Memiliki vakuola sel yang besar
Dibagi menjadi 3, yaitu :
- Tumbuhan lumut (Bryophyta)
- Tumbuhan paku (Pteridophyta)
- Tumbuhan berbiji (Spermatophyta)
→ berbiji terbuka (Gymnospermae)
→ berbiji tertutup (Angiospermae)
TUMBUHAN LUMUT
(Bryophyta)
(Bryophyta)
• Memiliki rhizoid (=akar), batang dan daun;Rhizoid berfungsi untuk melekat pada tempat tumbuh, serta menyerap air dan zat hara;Biasanya tumbuh pada tempat yang lembab, basah atau berair, biasanya menempel (epifit);Tidak memiliki pembuluh ;Daun kecil, sempit, panjang, tidak bertulang daun;Berkembangbiak secara vegetatif dengan membentuk spora dan secara generatif dengan membentuk spermatozoid dan sel telur;Bagian yang menghasilkan spermatozoid adalah anteridium;Bagian yang menghasilkan sel telur adalah arkegonium
Pergiliran Keturunan(Metagenesis)
Tumbuhan lumut adalah generasi gametofit;Anteridium dan arkegonium terletak di bagian puncak dari tumbuhan. Anteridium yang masak akan melepas sel-sel sperma. ;Sel-sel sperma berenang (pembuahan terjadi apabila kondisi lingkungan basah) menuju arkegonium untuk membuahi ovum.;Ovum yang terbuahi akan tumbuh menjadi sporofit;Sporofit akan membentuk kapsula yang disebut sporogonium pada bagian ujung.;Sporogonium masak akan melepaskan spora. ;Spora tumbuh menjadi suatu berkas-berkas yang disebut protonema. Berkas-berkas ini tumbuh meluas dan pada tahap tertentu akan menumbuhkan gametofit baru.
Peranan: Penyedia oksigen;Penyimpan air (karena sifat selnya yang menyerupai spons);Penyerap polutan.;Tumbuhan ini juga dikenal sebagai tumbuhan perintis, mampu hidup di lingkungan yang kurang disukai tumbuhan pada umumnya.;Tanaman hias;Menahan erosi;Mengurangi bahaya banjir;Mampu menyerap air pada musim kemarau. ;Obat hepatitis ex. Lumut hati
TUMBUHAN PAKU
(Pteridophyta)
(Pteridophyta)
Memiliki pembuluh;Memiliki akar serabut, batang, dan daun sejati;Tidak berbunga;Daun mudanya selalu menggulung;Hidup ditempat teduh, lembab, dan basah, secara epifit, hidrofit, higrofit atau saprofit;Memiliki rhizoma/ rimpang;Memiliki sorus (=kantong spora) di bagian bawah daun yang sudah dewasa;Ada yang menyerupai pohon, tidak bercabang;Daun majemuk
Metagenesis
Tumbuhan paku ialah generasi sporofit (=menghasilkan spora);Generasi gametofitnya disebut protalium, berwujud tumbuhan kecil berupa lembaran berwarna hijau, mirip lumut hati, tidak berakar (tetapi memiliki rizoid sebagai penggantinya), tidak berbatang, tidak berdaun, tumbuh dari spora yang jatuh di tempat yang lembab. ;Dari prothallium berkembang anteridium dan arkegonium ;Pembuahan mutlak memerlukan bantuan air sebagai media spermatozoid berpindah menuju archegonium. ;Ovum yang terbuahi berkembang menjadi zigot, yang pada gilirannya tumbuh menjadi tumbuhan paku baru.
Peranan: Tanaman hias;Bahan makanan;Bahan obat-obatan;Pupuk hijau
TUMBUHAN BERBIJI
(Spermatophyta)
(Spermatophyta)
Meliputi semua tumbuhan berbiji, baik berbiji terbuka (gymnospermae) dan berbiji tertutup (angiospermae);Berbiji tertutup meliputi berkeping satu dan berkeping dua
Gymnospermae;(Tumbuhan Berbiji terbuka)
Biji tidak terlindung dalam bakal buah;Tidak memiliki bunga sejati;Tidak ada mahkota bunga;Organ reproduksi terdapat dalam strobilus;Contoh : melinjo, pakis haji, pinus
Bahan industri kertas, korek api, perabot rumah tangga : pinus dan damar;Tanaman hias : pakis haji;Bahan obat : balsam (Abies balsamea);Bahan terpentin : getah pinus;Bahan makanan : melinjo
Angiospermae
(Tumbuhan berbiji tertutup)
(Tumbuhan berbiji tertutup)
Dibedakan menjadi : tumbuhan berkeping satu (monokotil) dan berkeping dua (dikotil);Biji terlindungi oleh daun buah atau daging buah;Memiliki bunga sejati;Umumnya tumbuhan berupa pohon, perdu, semak, liana dan herba tumbuhan berupa pohon, perdu, semak, dan herba
Monokotil
Mempunyai biji berkeping satu/ 1 daun lembaga;Berakar serabut;Ukuran batangnya dari pangkal sampai ujung hampir sama besarnya;Umumnya tidak bercabang;Tulang daun sejajar atau melengkung, biasanya berpelepah;Akar dan batang tidak berkambium;Bagian bunga berjumlah 3 atau kelipatannya;Berkas pengangkut tersebar;Contohnya: Oryza sativa (padi), Zea mays (jagung), Musa paradisiaca (pisang), Cocos nucifera (kelapa).
Dikotil
Berkeping biji dua/ 2 kotiledon;Berakar tunggang ;Batang berkambium sehingga membesar dan bercabang;Tulang daun menyirip/menjari;Bunga baik mahkota dan kelopaknya berkelipatan 2,4,5 atau kelipatannya;Tipe berkas pengangkut melingkar teratur dengan type kolateral terbuka ( Xilem dan Floem dipisahkan kambium) ;Contoh : mangga , jambu , rambutan, terong, tomat, kacang, dll
Manfaat Angiospermae
Bahan makanan sumber karbohidrat: padi, jagung;Sumber protein : kedelai, kacang hijau;Sumber lemak : kelapa, kacang tanah;Vitamin dan mineral : jeruk, tomat, apel, dll.;Bahan sandang : kapas, rami;Bahan minuman : kopi, teh, cokelat;Bahan rempah-rempah : kunyit, jahe;Obat-obatan : temulawak, kina;Bahan bangunan : jati, mahoni, meranti
ANALOGI DAN HOMOLOGI SISTEM ORGAN PADA HEWAN
• Menjelaskan variasi organ pencernaan pada hewan
• Menganalisis perbedaan dan persamaan sistem transportasi pada beberapa jenis hewan
• Membandingkan cara bernafas pada beberapa jenis hewan
Organ Analog adalah organ-organ tubuh makhluk hidup yang mempunyai fungsi yang sama tetapi bentuk asalnya berbeda.Misalnya adalah sayap kupu-kupu dengan sayap burung
Organ homolog adalah organ-organ pada makhluk hidup yang mempunyai bentuk dan asal yang sama kemudian berubah strukturnya karena adaptasi terhadap lingkungan sehingga memiliki fungsi yang berbeda.Misalnya adalah sayap burung, sayap kelelawar, tangan manusia, kaki depan kuda, sirip paus
Pencernaan Sederhana
Organ sederhana : mulut-faring-usus, tanpa anus;Dimiliki oleh platyhelminthes (planaria), cnidaria (Hydra);Organ pencernaan serupa kantung yang disebut rongga gastrovaskuler yang berfungsi mencerna makanan dan mendistribusikan nutrien ke seluruh tubuh;Pencernaan terjadi secara ekstraseluler di dalam rongga gastrodermis, dan secara intraseluler dalam sel yang melapisi rongga gastrovaskular (= sel gastrodermis);Sisa makanan keluar lewat mulut
Pencernaan Kompleks àBerupa saluran pencernaan yang memanjang mulai dari mulut-anus/ kloaka ;Terdapat pada nematoda, annelida, molluska, arthropoda, echinodermata, dan chordata
Pencernaaan Aves: Esofasus : tembolok;2 lambung, yaitu lambung kelenjar (proventrikulus) dan lambung otot / empedal
Pada Porifera tidak terdapat organ pencernaan khusus.;Pencernaan makanan berlangsung intrasel, di dalam sel koanosit (=melapisi rongga dalam spongocoel);Sisa makanan yang tidak tercerna dikeluarkan lewan oskulum.
-Organ sederhana → kompleks
-Sangat sederhana : sel koanosit
-Sederhana : mulut-faring-usus, tanpa anus
-Kompleks : saluran berupa pipa memanjang mulai dari mulut-anus/ kloaka
→ mulut-faring-esofagus-lambung-usus-anus/ kloaka
Fungsi Sistem Transportasi:Mengedarkan sari-sari makanan ke seluruh tubuh;Mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh;Membawa karbondioksida keluar menuju organ ekskresi/ keluar dari tubuh
Sistem transportasi hewan bervariasi dari yang sangat sederhana hingga kompleks
Transportasi Sederhana
Berlangsung secara difusi melalui permukaan tubuh maupun saluran gastrovaskuler yang bercabang-cabang;Tidak memiliki organ khusus;Misalnya pada Protozoa (Amoeba, Paramaecium sp.), Cnidaria (Hydra sp.), Platyhelmintes (Planaria sp.);Pada Porifera, transportasi zat dilakukan oleh sel amoeboid/ amoebosit
KompleksàMemerlukan organ khusus (jantung dan pembuluh darah);Peredaran darah terbuka;Peredaran darah tertutup
Peredaran Darah TerbukaàPeredaran atau distribusi darah ke seluruh tubuh (jaringan) yang tidak selalu melewati pembuluh darah. Darah secara langsung menuju jaringan tubuh tanpa melalui pembuluh. ;Darah dan cairan intersisial (cairan yang mengisi ruang antarsel) tidak dapat dibedakan, biasa disebut hemolimfe.;Dijumpai pada Arthropoda, misalnya serangga, belalang, ;Hemolimfa akan dipompa oleh jantung melalui pembuluh ke dalam sinus, dimana zat-zat dipertukarkan antara hemolimfa dan sel-sel tubuh. Hemolimfa akan kembali ke jantung melalui ostia.
TertutupàSirkulasi darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh – pembuluh darah. ;Darah diedarkan melewati arteri dan kembali ke jantung melewati vena.;Terdapat pada Annelida (cacing tanah), Mollusca (cumi-cumi), dan chordata/vertebrata
IkanàJantung 2 ruang, serambi (atrium) dan bilik (ventrikel);Peredaran darah tunggal
KatakàJantung 3 ruang, yaitu 2 serambi dan 1 bilik;Peredaran darah ganda
ReptilàJantung 3 ruang, yaitu 2 serambi dan 1 bilik dengan sekat yang tidak sempurna;Pada buaya, jantung sudah 4 ruang dengan sekat yang sempurna;Peredaran darah ganda
Aves&MamaliaàJantung 4 ruang, yaitu 2 serambi dan 2 bilik;Peredaran darah ganda
Respirasi
Memperoleh oksigen;Mengeluarkan karbondioksida;Organ pernafasan : kulit, paru-paru, paru-paru buku, insang dan sistem trakhea.
SederhanaàBerlangsung secara difusi melalui permukaan atau rongga tubuh;Misalnya pada porifera, cnidaria dan platyhelminthes/ cacing pipih
KompleksàPerlu organ khusus;Ada kerjasama dengan sistem transportasi;Oksigen dan karbondioksida diangkut melalui darah oleh suatu protein pembawa yaitu hemoglobin atau hemosianin
Kulit : amphibia, annelida (cacing tanah), nemathelminthes (cacing tambang)
Insang : pisces, molusca air, echinodermata (bintang laut), larva mollusca, annelida (pada parapodia)
Sistem Trakhea : serangga
Paru-paru : mammalia, aves, reptilia, amphibia, bekicot darat
Paru-paru buku : arachnida (laba-laba) dan kalajengking
Analogi &Homologi Sistem Organ
• Menunjukkan kekhasan organ ekskresi pada beberapa jenis hewan
• Menjelaskan variasi sistem koordinasi pada beberapa jenis hewan
Fungsi EkskresiàMembuang limbah nitrogen;Membuang gas CO2;Menjaga konsentrasi air, garam dan mineral dalam tubuh
Vakuola kontraktilàAlat ekskresi pada Protozoa dan Porifera;Organela berisi cairan yang secara periodik berkontraksi untuk mendorong cairan, garam-garam, dan zat buangan terlarut keluar dari sel secara difusi.
Sistem sel apiàTerdapat pada Platyhelminthes, misalnya Planaria sp
NefridiaàDijumpai pada Annelida, misalnya cacing tanah;Nefrostome-tubulus pengumpul-nefidiofor
Tubula malpighiàDijumpai pada Arthropoda, misalnya serangga
Ginjal àPengeluaran sisa nitrogen , misalnya urea pada manusia;Terjadi pembentukan urin;Dikeluarkan melalui saluran : ureter-kandung kemih-uretra ; KulitàPengeluaran air dan garam mineral;Melalui kelenjar keringat, sebagai keringat ;Hati àPengeluaran air, garam, dan urea;Hati membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan amonia, urea, dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino. ;Proses pemecahan senyawa racun oleh hati disebut proses detoksifikasi.;Paru-paruàPengeluaran karbondioksida ;Insang àPada ikan dan hewan yang hidup di air;Mengeluarkan garam, karbondioksida, dan air;Pada ikan, alat eksresi juga terdapat ginjal.;Sistem Saraf:Otak; Sumsum tulang belakang ; Cincin saraf; Tangga tali
CINCIN SARAF;Terdapat pada hewan Mollusca, Echinodermata, Nemathelminthes;Bercabang ke seluruh bagian tubuh ;TANGGA TALI;Terdapat pada hewan Platyhelminthes, Arthropoda, dan Annelida;Pusat berupa ganglion, dan bercabang ke seluruh bagian tubuh menyerupai tangga Berupa sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi;;VertebrataàSistem saraf pusat berupa otak dan sumsum tulang belakang;Bentuk otak bervariasi tergantung pada adaptasi cara hidupnya.
Otak depan tumbuh menjadi otak besar dan lobus olfaktorius. Otak besar merupakan pusat koordinasi gerakan yang disadari, pusat ingatan, serta kepandaian sedangkan lobus olfaktorius berfungsi dalam proses membau. ;Otak tengah berfungsi sebagai koordinasi penglihatan, pendengaran serta mengatur kerja kelenjar endokrin ;Otak belakang berupa otak kecil (serebellum) yang berperan dalam mengatur kerja otot secara sadar, pengaturan posisi dan keseimbangan tubuh, ;Medulla oblongata yang berperan dalam pengaturan kerja jantung, tekanan darah dan pernafasan serta pons yang berperan dalam mengatur ritme pernafasan.
;Perkembangbiakan merupakan salah satu ciri kehidupan untuk mempertahankan jenisnya. Oleh karena itu berkembangbiak merupakan ciri yang melekat pada jenis/ species. Artinya selama jenis/ species itu mampu berkembangbiak maka jenis tersebut tetap eksis atau ada , tetapi bila jenis sudah tidak mampu berkembangbiak maka jenis tersebut akan punah. ;Secara tak kawin (vegetatif);Secara kawin (generatif)
Perkembangbiakan tak kawin merupakan perkembangbiakan yang tanpa didahului adanya pertemuan/ peleburan sel kelamin. Oleh karena itu hasil perkembangbiakan secara tak kawin sifatnya sama seperti induknya.
Perkembangbiakan tak kawin pada tumbuhan dapat terjadi baik secara alami maupun secara buatan.
Perkembangbiakan vegetatif alami dapat melalui beberapa cara misalnya dengan : Tunas, Umbi, Stolon, Rhizoma, Spora.
Perkembangbiakan vegetatif buatan, misalnya dengan cagkok, stek, menyambung, menempel dan merunduk.
TUNASàTunas batang : bambu, pisang, Aglaonema;Tunas akar : cemara, sukun, kesemek;Tunas daun : Cocor bebek (disebut juga tunas adventif)
UMBIàUmbi kecuali berperan sebagai tempat menyimpan cadangan makanan juga berperan sebagai alat perkembangbiakan. ;Berdasarkan cirinya umbi dapat dibedakan atas umbi batang, umbi akar dan umbi lapis. ;Umbi batang memiliki ciri terdapat beberapa mata tunas, sehingga dari satu umbi dapat menghasilkan beberapa individu baru sebagai keturunannya. Contoh tumbuhan yang menghasilkan umbi batang adalah kentang, ubi jalar dll. ;Umbi akar tidak memiliki mata tunas, sehingga tunas baru hanya muncul pada satu tempat yaitu pada pangkal umbi yang merupakan tempat pelekatannya dengan batang. Contoh tumbuhan yang membentuk umbi akar adalah dahlia. ;Umbi lapis merupakan umbi yang tersusun atas lapisan-lapisan yang membungkus bagian yang disebut cakram. Dari cakram inilah nantinya muncul individu baru sebagai keturunannya. Contoh tumbuhan yang membentuk umbi lapis adalah : bawang merah, bakung dll.
STOLONàStolon atau geragih merupakan modifikasi batang yang tumbuh menjalar di atas permulaan tanah sehingga pada tempat- tempat tertentu akan membentuk individu baru. ;Contoh tumbuhan yang membentuk stolon sebagai alat perkembangbiakan adalah Strawbery, Pegagan dll
RHIZOMAàRhizoma merupakan modifikasi dari batang yang tumbuh menjalar dibawah permukaan tanah. ;Salah satu ciri rhizoma yang nampak adalah adanya ruas-ruas, sehingga dari setiap ruas tersebut dapat tumbuh individu baru. ;Contoh tumbuhan yang membentuk rhizoma sebagai alat perkembangbiakan adalah Sansiveira, Jahe, Lengkuas, dll.
SPORAàSpora merupakan alat perkembangbiakan tumbuhan selain tumbuhan biji. ;Misalnya pada tumbuhan Lumut dan Tumbuhan Paku.
MencangkokàPilih cabang atau ranting yang tidak terlalu tua ataupun terlalu muda.;Kuliti hingga bersih cabang atau ranting tersebut sepanjang 5-10 cm.;Kerat kambiumnya hingga bersih, dan angin-anginkan.;Tutup dengan tanah, kemudian dibungkus dengan plastik atau sabut kelapa. Ikat pada kedua ujungnya seperti membungkus permen. Bila menggunakan plastik, lubangi plastiknya terlebih dahulu.;Jaga kelembaban tanah dengan cara menyiramnya setiap hari.;Setelah banyak akar yang tumbuh, potong cabang atau ranting tersebut, kemudian taruhlah pada pot. setelah terlihat baik tanamlah di tanah
Tumbuhan hasil cangkokan lebih cepat berbuah dibandingkan tumbuhan yang ditanam dari biji dan memiliki sifat yang sama dengan induknya. ;Tumbuhan hasil cangkokan mudah roboh, karena sistem perakarannya adalah serabut dan umurnya lebih pendek dibandingkan tumbuhan yang ditanam dari biji.
CATATAN : Saat mencangkok jaringan floem harus dihilangkan agar zat makanan hasil fotosintesis terhenti didaerah pemotongan dan merangsang pertumbuhan akar.
Penyetekan merupakan suatu perlakuan pemisahan, pemotongaan beberapa bagian dari tanaman seperti; akar, batang, daun dan tunas dengan tujuan bagian – bagian tanaman tersebut menghasilkan tanaman baru. Teknis sangat mudah.;Perbanyakan dengan stek umumnya dilakukan pada tanaman dikotil, pada monokotil masih jarang.;Dapat menghasilkan tanaman baru dalam jumlah yang banyak walaupun bahan tanaman yang tersedia terbatas dan dapat menghasilkan tanaman yang sifatnya sama dengan induknya.;Dapat diberikan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) untuk mempercepat tumbuhnya akar
Okulasi atau menempel adalah menempelkan mata tunas dari dua tanaman yang sejenis,tetapi berbeda sifat misalnya mangga manalagi dengan mangga arum manis.
Menyambung atau mengenten adalah menggabungkan batang bawah dan batang atas dua tanaman yang sejenis. Misalnya, ada dua tanaman mangga.;Tanaman mangga pertama berakar kuat tetapi buahnya asam, sedangkan tanaman mangga kedua berakar lemah tetapi buahnya sangat manis.;Untuk memperoleh pohon mangga yang berakar kuat dan berbuah manis, maka batang bawah dari tanaman mangga berakar kuat disambungkan dengan batang atas tanaman mangga yang berbuah manis.
Merunduk adalah memperbanyak tumbuhan dengan cara merundukan batang atau cabang ke tanah sehingga tumbuh akar.;Tumbuhan yang biasa dikembangbiakan antara lain sirih, strawberry, alamanda, anyelir, apel, selada air,anggur dan sebagainya
Perkembangbiakan secara generatif (kawin) dilakukan melalui proses penyerbukan dan pembuahan.
Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan diawali dengan penyerbukan, yaitu melekatnya atau jatuhnya serbuk sari ke kepala putik. ;Setelah terjadi penyerbukan, pada serbuk sari tumbuh buluh serbuk sari yang menuju ruang bakal biji. Kemudian sel kelamin jantan atau spermatozoid masuk ke ruang bakal biji melalui buluh serbuk sari. ;Di dalam ruang bakal biji terjadi pembuahan, yaitu peleburan sel kelamin atau spermatozoid dengan sel kelamin betina atau sel telur.
Hasil dari pembuahan adalah zigot. ;Zigot berkembang menjadi lembaga, bakal biji berkembang menjadi biji dan bakal buah berkembang menjadi daging buah. ;Lembaga yang berada di dalam biji merupakan calon tumbuhan baru.
Penyerbukan dapat terjadi karena bantuan dari luar, seperti angin, hewan,air dan manusia.
Angin (anemogami) → serbuk sarinya kering/ ringan dan mahkota bunganya kecil : jagung dan rumput-rumputan;Hewan (zoidiogami) → serangga, burung, kelelawar, dll. Bunga menghasilkan madu atau mengeluarkan aroma :bunga aster, kamboja, dll.;Air (hidrogami) → tumbuhan yang habitatnya di dalam air : misalnya Hydrilla ;Manusia : Tumbuhan vanili, salak, dll.;Berdasarkan asal serbuk sarinya, penyerbukan dibedakan menjadi empat macam.;a. Penyerbukan sendiri (autogami) : Serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga itu sendiri;b. Penyerbukan tetangga (geitonogami) : Serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga lain, bunga tersebut masih dalam satu tumbuhan;c. Penyerbukan silang (alogami) : Serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga lain yang berbeda tumbuhan, namun tumbuhan tersebut masih satu jenis;d. Penyerbukan bastar (hybrid) : Serbuk sari jatuh ke kepala putik lunga lain yang berbeda varietas/ jenisnya
0 comments on "Biologi 3rd Semester"
Post a Comment