Thursday, March 7, 2013

Model Kemp

Posted by wahyu cahyani at 8:33 AM

A.    Perencanaan Pembelajaran Kemp
Jerold E. Kemp berasal dari California State University di Sanjose. Kemp mengembangkan model desain instruksional yang paling awal bagi pendidikan. Model Kemp memberikan bimbingan kepada para siswanya untuk berpikir tentang masalah-masalah umum dan tujuan-tujuan pembelajaran.
Desain pembelajaran Model Kemp ini dirancang untuk menjawab tiga pertanyaan, yakni:
1.   Apa yang harus dipelajari siswa (tujuan pembelajaran).
2.Apa/bagaimana prosedur, dan sumber-sumber belajar apa yang tepat untuk  mencapai hasil belajar yang diinginkan (kegiatan, media, dan sumber belajar yang digunakan).
3.Bagaimana kita tahu bahwa hasil belajar yang diharapkan telah tercapai (evaluasi).

B.     Langkah-langkah Pengembangan Model Kemp
Pada dasarnya, perencanaan dalam desain pembelajaran terdiri atas delapan langkah:

1.      Menentukan topik dan tujuan instruksional umum
Menentukan topik dan tujuan instruksional umum untuk pembelajaran tiap pokok-pokok bahasan. Sebuah perencanaan harus menentukan topik utama, begitu pula dengan perencanaan Kemp, topik tersebut akan menjadi cakupan program pembelajaran yang dibuat. Topik biasanya disusun secara logis, paling sedeerhana, dan konkret sehingga orang dapat langsung melihat gambaran dari rencana program pembelajaran tersebut. Topik dapat disusun berdasarkan pengalaman yang didapat atau pemikiran yang menjadi dasar sesuatu yang akan dibuat.

2.      Menganalisis karakteristik pelajar
Ketika merancang sebuah rencana pembelajaran Kemp, kita harus memutuskan karakteristik dari siswa karena dengan mengetahui karakteristik tersebut sangat membantu dalam membuat perencanaan pembelajaran. Analisis ini diperlukan antara lain untuk mengetahui, apakah latar belakang pendidikan, dan sosial budaya siswa memungkinkan untuk mengikuti program, dan langkah-langkah apa yang perlu diambil.


3.      Tujuan Pembelajaran
Menetapkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dapat dijadikan tolak ukur  perilaku pelajar. Dengan demikian, siswa akan mengetahui apa yang harus dikerjakannya, dan apa ukurannya dia telah berhasil. Dari segi pengajar, rumusan itu akan berguna dalam menyusun tes kemampuan/keberhasilan dan pemilihan materi yang sesuai.

4.      Menentukan isi materi
Menentukan isi meteri pelajaran yang dapat mendukung tiap tujuan. Isi materi pelajaran memberikan inti informasi yang diperlukan dalam pokok bahasan. Informasi menumbuhkan pengetahuan yang merupakan tata hubungan antara rincian fakta. Hasil akhirnya adalah pemikiran intelektual dan pemahaman.

5.      Menetapkan pengajaran awal (Pre-Assesment)
Langkah ini diperlukan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah memenuhi persyaratan belajar yang dituntut untuk mengikuti program yang bersangkutan serta untuk pemahaman siswa terhadap materi yang akan diberikan.
Dalam pelaksanaannya, pre-assesment tidak selalu harus dilakukan dengan konsep formal. Misalnya saja kita dapat bertanya langsung pada siswa di dalam kelas. Kita dapat bertanya berapa banyak di antara mereka yang telah mengerti dengan materi yang akan diberikan.

6.      Aktivitas Belajar Mengajar
Pada tahapan ini dijelaskan tentang bentuk – bentuk dari kegiatan belajar yang efektif dan media–media yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Dalam kegiatan pembelajaran ada tiga alternatif pembelajaran yaitu group presentation, individualized learning, dan interaction between teacher and student. Dalam melakukan proses pembelajaran hendaknya kita memilih alternatif kegiatan yang paling efektif dan sesuai dengan keadaan siswa. Memilih aktivitas pembelajaran dan sumber pembelajaran yang menyenangkan atau menentukan strategi belajar-mengajar, jadi siswa akan mudah menyelesaikan tujuan yang diharapkan.
Umumnya para guru dapat menrancang pembelajaran dengan bantuan buku manual. Namun hal itu hanya terbatas pada pembelajaran yang bersifat tradisional saja. Padahal ilmu pendidikan senantiasa berkembang dan terus mengeluarkan produk  – produk baru yang lebih canggih lagi. Dari sinilah masalah muncul, karena para guru tidak menguasai produk–produk baru tersebut. Di sinilah peran seorang perancang diperlukan. Sumber pembelajaran juga merupakan komponen terpenting yang tidak boleh kita lupakan dalam media pembelajaran.
Hendaknya kita memilih media yang cocok dengan kondisi dan materi yang akan diberikan. Media yang baik dapat memotivasi siswa dan dapat menjelaskan materi secara efektif serta mengilustrasikan isi materi. Media yang digunakan dapat bermacam – macam. Media yang digunakan dapat berupa media cetak, media audio, media visual, dan media audio visual yang terpenting media itu dapat menunjang kegiatan personal maupun kelompok.

7.      Sarana Penunjang
Mengkoordinasi dukungan pelayanan atau sarana penunjang yang meliputi biaya, fasilitas, peralatan, waktu dan lainnya.
a.       Biaya
Dana merupakan hal yang amat krusial dalam pengembangan pendidikan. Semua program baru yang akan dipakai tentunya memerlukan dana untuk memulainya. Sekolah yang ingin mengembangkan program pendidikannya misalnya saja dengan membuat inovasi baru, penelitian, dan pengembangan memerlukan biaya untuk menjalankannya. Pemanfaatan biaya dilakukan ketika masa pengembangan dan selama pemakaian peralatan.
b.      Fasilitas
Proses pembelajaran tentunya membutuhkan fasilitas yang memadai untuk keberlangsungannya proses belajar-mengajar. Dalam kegiatan presentasi, kita membutuhkan proyektor audio visual, sound system, papan tulis dan perlengkapan lainnya.
c.       Waktu
Dalam menentukan program hendaknya kita memperhatikan jadwal dan waktu yang tepat.

8.      Evaluasi
Mengevaluasi pembelajaran siswa dengan syarat mereka menyelesaikan pembelajaran serta melihat kesalahan-kesalahan dan peninjauan kembali beberapa fase dari perencanaan yang membutuhkan perbaikan. Evaluasi harus sejalan dengan tujuan awal pembelajaran. Selanjutnya tujuan awal pembelajaran akan berperan sebagai acuan dari evaluasi. Proses evaluasi ini berfungsi untuk mengukur hasil dari pembelajaran yang telah dilakukan. Selain itu proses evaluasi juga berfungsi untuk mengukur tingkat keberhasilan program pembelajaran yang telah dirancang. Dari proses evaluasi ini kita dapat melihat perbandingan siswa yang lulus dan tidak lulus. Jika perbandingan siswa yang lulus lebih banyak dibandingkan siswa yang tidak lulus maka pembelajaran ini dianggap berhasil.

C.    Pola Dasar dalam Mengajar
Tiga pola dasar dalam proses belajar mengajar antara lain:
1.   Guru mempresentasikan informasi kepada siswa melalui ceramah, demonstrasi, tulisan, dll.
2.   Siswa belajar sendiri dengan jalan membaca teks, memecahkan masalah, menulis laporan, membaca di perpustakaan, melakukan percobaan di laboratorium, dan sebagainya.
3.   Interaksi antara guru dan siswa dengan jalan diskusi, tanya jawab, aktivitas-aktivitas kelompok kecil dan proyek-proyek.

D.    Prinsip Belajar
Guru juga harus memperhatikan prinsip belajar yang mencakup antara lain:
1.      Persiapan sebelum belajar
2.      Motivasi
3.      Perbedaan individual
4.      Kondisi instruksional
5.      Persiapan aktif 
6.      Keberhasilan
7.      Pengetahuan tentang hasil yang diperoleh
8.      Praktek
9.      Kecepatan mempresentasikan materi
10.  Sikap guru yang positif 


E.     Kelemahan dan Kelebihan Perencanaan Pembelajaran Kemp
Kelebihan Model Pembelajaran Kemp Dari Model Pembelajaran Lain
Kelemahan Model Pembelajaran Kemp Dari Model Pembelajaran Lain
1.      1. Ketika akan melakukan langkah-langkah selanjutnya selalu dilakukan revisi terlebih dahulu.
2.      2. Model Pembelajaran Kemp berbentuk siklus yang memberi kemungkinan bagi penggunanya untuk memulai kegiatan desain sistem pembelajaran dari fase manapun.
3.      3. Model pembelajaran Kemp berfokus pada  perencanaan kurikulum dengan pendekatan tradisional/klasik.
1.   1. Untuk model pembelajaran lain, revisi hanya dilakukan setelah evaluasi pembelajaran.

2.   2. Untuk model pembelajaran lain, langkah awal dalam proses pembelajaran sudah ditetapkan.

F.     Kesimpulan
Pengembangan desain sistem pembelajaran terdiri atas komponen-komponen, yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, tujuan dan berbagai kendala yang timbul.

G.    Referensi
Mudhofir.1996.Teknologi Instruksional.Bandung:Remaja Rosdakarya
http://www.scribd.com/doc/55407553/Model-Kemp-2 diunduh tanggal 25 feb jam 10:31

0 comments on "Model Kemp"

Post a Comment

 

keep smile n full spirit ^ Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by web hosting