A. Perencanaan
Pembelajaran Kemp
Jerold
E. Kemp berasal dari California State University di Sanjose. Kemp mengembangkan
model desain instruksional yang paling awal bagi pendidikan. Model Kemp
memberikan bimbingan kepada para siswanya untuk berpikir tentang
masalah-masalah umum dan tujuan-tujuan pembelajaran.
Desain
pembelajaran Model Kemp ini dirancang untuk menjawab tiga pertanyaan, yakni:
1.
Apa yang harus dipelajari siswa
(tujuan pembelajaran).
2.Apa/bagaimana
prosedur, dan sumber-sumber belajar apa yang tepat untuk mencapai hasil
belajar yang diinginkan (kegiatan, media, dan sumber belajar yang digunakan).
3.Bagaimana
kita tahu bahwa hasil belajar yang diharapkan telah tercapai (evaluasi).
B. Langkah-langkah
Pengembangan Model Kemp
Pada
dasarnya, perencanaan dalam desain pembelajaran terdiri atas delapan langkah:
1.
Menentukan topik dan
tujuan instruksional umum
Menentukan topik dan tujuan
instruksional umum untuk pembelajaran tiap pokok-pokok bahasan. Sebuah
perencanaan harus menentukan topik utama, begitu pula dengan perencanaan
Kemp, topik tersebut akan menjadi cakupan program pembelajaran yang
dibuat. Topik biasanya disusun secara logis, paling sedeerhana, dan konkret sehingga orang
dapat langsung melihat gambaran dari rencana program pembelajaran tersebut.
Topik dapat disusun berdasarkan pengalaman yang didapat atau pemikiran yang
menjadi dasar sesuatu yang akan dibuat.
2.
Menganalisis
karakteristik pelajar
Ketika merancang sebuah rencana pembelajaran Kemp,
kita harus memutuskan karakteristik
dari siswa karena dengan mengetahui karakteristik tersebut sangat membantu dalam membuat
perencanaan pembelajaran. Analisis ini diperlukan antara lain untuk mengetahui,
apakah latar belakang pendidikan, dan sosial budaya siswa memungkinkan
untuk mengikuti program, dan langkah-langkah
apa yang perlu diambil.
3.
Tujuan Pembelajaran
Menetapkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
dapat dijadikan tolak ukur perilaku pelajar. Dengan demikian, siswa
akan mengetahui apa yang harus dikerjakannya,
dan apa ukurannya dia telah berhasil. Dari segi pengajar, rumusan itu akan
berguna dalam menyusun tes kemampuan/keberhasilan dan pemilihan materi yang
sesuai.
4.
Menentukan isi materi
Menentukan isi meteri pelajaran yang dapat mendukung
tiap tujuan. Isi materi pelajaran memberikan inti informasi yang
diperlukan dalam pokok bahasan. Informasi menumbuhkan pengetahuan yang
merupakan tata hubungan antara rincian fakta. Hasil akhirnya adalah pemikiran
intelektual dan pemahaman.
5.
Menetapkan pengajaran
awal (Pre-Assesment)
Langkah ini diperlukan untuk mengetahui sejauh mana
siswa telah memenuhi persyaratan belajar yang dituntut untuk mengikuti
program yang bersangkutan serta untuk pemahaman siswa terhadap materi yang akan
diberikan.
Dalam pelaksanaannya, pre-assesment tidak selalu harus dilakukan dengan konsep formal. Misalnya saja kita
dapat bertanya langsung pada siswa di dalam kelas. Kita dapat bertanya
berapa banyak di antara mereka yang telah mengerti dengan materi yang akan
diberikan.
6.
Aktivitas Belajar
Mengajar
Pada tahapan ini dijelaskan tentang bentuk – bentuk
dari kegiatan belajar yang efektif dan media–media yang dapat dijadikan
sebagai sumber belajar. Dalam kegiatan pembelajaran ada tiga alternatif
pembelajaran yaitu group presentation, individualized
learning, dan interaction
between teacher and student. Dalam
melakukan proses pembelajaran hendaknya kita memilih alternatif kegiatan
yang paling efektif dan sesuai dengan keadaan siswa. Memilih
aktivitas pembelajaran dan sumber pembelajaran yang menyenangkan atau
menentukan strategi
belajar-mengajar, jadi siswa akan mudah menyelesaikan tujuan yang diharapkan.
Umumnya para guru dapat menrancang pembelajaran
dengan bantuan buku manual.
Namun hal itu hanya terbatas pada pembelajaran yang bersifat tradisional saja. Padahal ilmu
pendidikan senantiasa berkembang dan terus mengeluarkan produk –
produk baru yang lebih canggih lagi. Dari sinilah masalah muncul, karena para
guru tidak
menguasai produk–produk baru tersebut. Di sinilah peran seorang perancang diperlukan. Sumber pembelajaran
juga merupakan komponen terpenting yang tidak boleh kita lupakan dalam
media pembelajaran.
Hendaknya kita memilih media yang cocok dengan
kondisi dan materi yang akan diberikan. Media yang baik dapat memotivasi siswa dan dapat menjelaskan
materi secara efektif serta mengilustrasikan isi materi. Media yang digunakan
dapat bermacam – macam. Media yang digunakan dapat berupa media cetak,
media audio, media visual, dan media audio visual yang terpenting media itu
dapat menunjang kegiatan personal maupun kelompok.
7.
Sarana Penunjang
Mengkoordinasi dukungan pelayanan atau sarana
penunjang yang meliputi biaya, fasilitas, peralatan, waktu dan lainnya.
a.
Biaya
Dana
merupakan hal yang amat krusial dalam pengembangan pendidikan. Semua program
baru yang akan dipakai tentunya memerlukan dana untuk memulainya. Sekolah
yang ingin mengembangkan program pendidikannya misalnya saja dengan
membuat inovasi baru, penelitian, dan pengembangan memerlukan biaya untuk
menjalankannya. Pemanfaatan biaya dilakukan ketika masa pengembangan dan selama
pemakaian peralatan.
b.
Fasilitas
Proses
pembelajaran tentunya membutuhkan fasilitas yang memadai
untuk keberlangsungannya proses belajar-mengajar. Dalam kegiatan
presentasi, kita membutuhkan proyektor audio visual, sound system, papan tulis dan perlengkapan lainnya.
c.
Waktu
Dalam menentukan program hendaknya kita
memperhatikan jadwal dan waktu yang tepat.
8.
Evaluasi
Mengevaluasi
pembelajaran siswa dengan syarat mereka menyelesaikan pembelajaran serta
melihat kesalahan-kesalahan dan peninjauan kembali beberapa fase dari
perencanaan yang membutuhkan perbaikan. Evaluasi harus sejalan dengan tujuan
awal pembelajaran. Selanjutnya tujuan awal pembelajaran akan berperan sebagai
acuan dari evaluasi. Proses evaluasi ini berfungsi untuk mengukur hasil dari
pembelajaran yang telah dilakukan. Selain itu proses evaluasi
juga berfungsi untuk mengukur tingkat keberhasilan program pembelajaran
yang telah dirancang. Dari proses evaluasi ini kita dapat melihat perbandingan
siswa yang lulus dan tidak lulus. Jika perbandingan siswa yang lulus lebih
banyak dibandingkan siswa yang tidak lulus maka pembelajaran ini dianggap
berhasil.
C. Pola Dasar dalam
Mengajar
Tiga
pola dasar dalam proses belajar mengajar antara lain:
1.
Guru mempresentasikan
informasi kepada siswa melalui ceramah, demonstrasi, tulisan, dll.
2.
Siswa belajar sendiri
dengan jalan membaca teks, memecahkan masalah, menulis laporan, membaca di perpustakaan,
melakukan percobaan di laboratorium, dan sebagainya.
3.
Interaksi antara guru
dan siswa dengan jalan diskusi, tanya jawab, aktivitas-aktivitas kelompok
kecil dan proyek-proyek.
D. Prinsip Belajar
Guru
juga harus memperhatikan prinsip belajar yang mencakup antara lain:
1.
Persiapan sebelum
belajar
2.
Motivasi
3.
Perbedaan individual
4.
Kondisi instruksional
5.
Persiapan aktif
6.
Keberhasilan
7.
Pengetahuan tentang
hasil yang diperoleh
8.
Praktek
9.
Kecepatan
mempresentasikan materi
10. Sikap
guru yang positif
E. Kelemahan dan Kelebihan
Perencanaan Pembelajaran Kemp
Kelebihan
Model Pembelajaran Kemp Dari Model Pembelajaran Lain
|
Kelemahan
Model Pembelajaran Kemp Dari Model Pembelajaran Lain
|
1.
1. Ketika akan
melakukan langkah-langkah
selanjutnya selalu dilakukan revisi terlebih dahulu.
2.
2. Model Pembelajaran
Kemp berbentuk siklus yang memberi kemungkinan bagi penggunanya
untuk memulai kegiatan desain sistem pembelajaran dari fase manapun.
3.
3. Model pembelajaran
Kemp berfokus pada perencanaan kurikulum dengan pendekatan tradisional/klasik.
|
1. 1.
Untuk model pembelajaran lain, revisi hanya dilakukan
setelah evaluasi pembelajaran.
2. 2.
Untuk model pembelajaran lain, langkah awal dalam proses
pembelajaran sudah ditetapkan.
|
F. Kesimpulan
Pengembangan desain sistem pembelajaran terdiri atas
komponen-komponen, yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, tujuan dan
berbagai kendala yang timbul.
G. Referensi
Mudhofir.1996.Teknologi Instruksional.Bandung:Remaja
Rosdakarya
http://nadisamawa.blogspot.com/2013/01/model-pembelajaran-menurut-jerols-e-kemp.html diunduh tanggal 25 feb
jam 10:30
http://www.scribd.com/doc/55407553/Model-Kemp-2
diunduh tanggal 25 feb jam 10:31
0 comments on "Model Kemp"
Post a Comment