A. Globalisasi
Berakhirnya perang dingin ditandai oleh kemajuan pesat dalam bidang teknologi komunikasi sehingga seolah dunia tidak memiliki lagi batas-batas wilayah dan waktu. Globalisasi merupakan semua proses yang merujuk kepada penyatuan seluruh warga dunia menjadi sebuah kelompok masyarakat global. Dengan adanya teknologi canggih, dampak globalisasi tentu sangat komplek dan akibatnya akan mengubah pola pikir, sikap dan tingkah laku manusia sehingga mempengaruhi seperti hubungan kekeluargaan, kemasyarakatan, kebangsaan atau secara umum berpengaruh pada sistem budaya bangsa.
Adanya kemajuan teknologi bukan menjadi halangan untuk saling berhubungan sehingga terjadi kerjasama antar Negara dalam bidang ekonomi. Pembentukan kawasan perdagangan politik luar negeri merupakan salah satu sarana untuk mencapai hubungan internasional. Dasar politik Indonesia adalah politik damai yang artinya Negara Indonesia dalam hubungan dengan Negara lain mengutamakan persahabatan dan kerjasama secara damai dan saling menguntungkan.
Landasan politik yang menjadi dasar adanya kerjasama dengan negara lain adalah:
1. Landasan Ideal, yaitu Pancasila, sila kemanusiaan yang adil an beradab
2. Landasan Konstitusional, yaitu UUD 1945 yang terdapat pada bagian berikut:
a. Pembukaan UUD 1945 alinea I dan IV
b. Pasal-pasal UUD 1945, yaitu pasal 11 ayat (1), (2), dan (3); pasal 13 ayat (1), (2), dan (3)
3. Landasan Operasional adalah sebagai berikut:
a. Ketetapan MPR tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional 2004-2009
b. UU No. 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri
c. UU No. 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional
Selain landasan politik, Indonesia memiliki prinsip bebas-aktif dalam menjalin kerjasama dengan negara lain. Bebas artinya tidak memihak salah satu blok dan menempuh cara-cara sendiri dalam menangani masalah internasional dan tidak memihak pada kekuasaan-kekuasaan yang bertentangan dengan kepribadian bangsa. Aktif artinya Indonesia dalam politik luar negeri aktif dalam memperjuangkan terciptanya perdamaian dunia dan dalam berpartisipasi dalam mengatasi ketegangan internasional.
B. Dampak Globalisasi
1. Dampak Positif
Globalisasi memberikan berbagai dampak positif, diantaranya:
a. Indonesia menjadi lebih mudah dalam mendapatkan barang, jasa, dan informasi. Melalui internet, barang, jasa maupun informasi dapat didapatkan dengan cara yang mudah dan cepat.
b. Indonesia merupakan tempat yang baik dan strategis karena jumlah penduduk Indonesia sangat banyak, sekitar 200 juta penduduk. Selain itu Indonesia juga terletak di jalur yang strategis dimana Indonesia dikelilingi oleh 2 benua, yaitu Asia dan Australia dan 2 samudera yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
c. Kehidupan sosial ekonomi menjadi lebih produktif, efektif dan efisien. Kemajuan teknologi memberikan kesempatan bagi produksi dalam negeri untuk bersaing di pasar dunia.
d. Dapat mengubah pola pikir masyarakat tentang pendidikan. Melalui globalisasi, dapat meningkatkan tingkat pendidikan, sumber daya alam dan pemanfaatan sumber daya alam.
e. Mempercepat penambahan pengetahuan dan informasi yang terbaru.
f. Memperoleh bahan-bahan pertimbangan untuk mencapai sebuah keputusan.
g. Menumbuhkan daya saing yang optimal di berbagai bidang.
2. Dampak Negatif
Selain dampak positif, globalisasi juga memberikan dampak negatife. Dampak negatif ini harus kita waspadai.
a. Masyarakat dapat mudah termakan isu yang tidak bertanggung jawab karena informasi yang menyebar tidak terbatas.
b. Meningkatnya sikap individualisme dan materialisme yang selalu mengagungkan teknologi sehingga pada akhirnya dapat melahirkan sikap atheis.
c. Adanya kesenjangan sosial antara si miskin dan si kayak arena orang yang miskin akan semakin miskin dan orang yang kaya akan semakin kaya.
d. Dapat mengancam keutuhan bangsa dan negara karena budaya asing dapat masuk dengan bebas.
e. Menguatnya sukuisme. Hal ini dapat dikarenakan ketidakpuasan kelompok-kelompok akan keputusan pemerintah pusat.
Selain dampak negatif dan positif, globalisasi juga mempengaruhi perilaku dan pola pikir masyarakat. Hal itu terlihat dari :
a. Gaya hidup
Masyarakat mulai meninggalkan gaya hidup tradisional dan beralih dengan gaya hidup modern. Masyarakat lebih menghargai waktu dan mengutamakan pendidikan. Tantangan di jaman sekarang adalah dalam bidang teknologi dan komunikasi. Oleh karena itu, masyarakat mengejar pendidikan setinggi-tingginya agar mampu menghadapi tantangan yang ada.
b. Makanan
Di era modern ini, makanan yang banyak dikonsumsi adalah makanan yang cepat saji. Hal ini akan membuat orang menjadi boros karena selalu member makanan yang instan. Selain itu, cara makan juga bertentangan dengan nilai dan norma agama serta budaya Indonesia. Misalnya: makan sambil berdiri ataupun berjalan.
c. Pakaian
Pakaian yang dipakai oleh masyarakat juga semakin bervariasi. Model pakaian yang dikenakan semakin hari semakin beragam. Hal ini terlihat dari model, bentuk, warna dan variasinya. Masyarakat kini lebih suka pakaian yang praktis, sederhana, tidak rumit namun berkualitas.
Di samping model pakaian, cara berpakaian kini lebih cenderung meniru wisatawan yang lebih bebas. Sebagai bangsa Indonesia tentu cara berpakaian tidak boleh bertentangan dengan jati diri bangsa sendiri.
d. Komunikasi dan Informasi
Komunikasi dan teknologi yang canggih dapat mempercepat globalisasi. Hal ini mengakibatkan masyarakat dapat melihat, mendengar dan mengamati bahkan meniru kebudayaan asing yang belum tentu sesuai dengan pribadi bangsa Indonesia.
e. Transportasi
Masyarakat lebih cenderung memilih transportasi yang murah, mudah, cepat, praktis dan aman. Hal ini berkaitan dengan kegiatan masyarakat yang semakin sibuk.
f. Nilai-nilai
Nilai-nilai masyarakat kini dipengaruhi oleh nilai dan norma kehidupan asing. Tradisi negara barat yang bebas dan terbuka mempengaruhi gaya hidup masyarakat di berbagai dimensi. Cara berpikir masyarakat menjadi lebih baik yaitu dengan adanya kebebasan untuk belajar dan mengejar pendidikan setinggi-tingginya. Selain itu, adanya kesetaraan gender dalam berbagai bidang.
g. Tradisi
Tradisi merupakan kebiasaan turun-temurun yang masih dilakukan. Dewasa ini masyarakat lebih mendasarkan pada akal pikiran dalam bertindak.
C. Hubungan dan Organisasi Internasional
Saat awal berdirinya suatu negara, dibutuhkan pengakuan kemerdekaan dari negara lain. Tidak ada negara yang dapat berdiri sendiri. Hal ini dikarenakan setiap negara membutuhkan negara lain. Hokum alam inilah yang menjadikan adanya hubungan internasional. Hubungan internasional merupakan hubungan antar bangsa dalam segala aspek yang dilakukan oleh suatu negara untuk mencapai kepentingan nasionalnya. Bahkan negara maju masih tetap membutuhkan negara lain untuk memasarkan produknya dan untuk mendapatkan barang mentah. Kerja sama ini dapat tercipta jika negara lain sudah mengakui kemerdekaan dan kedaulatan secara de facto dan de jure. Faktor yang mengakibatkan perlunya hubungan internasional :
- Faktor Internal : kekhawatiran suatu negara untuk dapat memenuhi kebutuhan negaranya.
- Faktor Eksternal : ketentuan hukum alam yakni tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain.
Macam-macam kerja sama antar negara:
- Bilateral : kerjasama antara 2 negara
- Regional : kerjasama beberapa negara dalam satu kawasan
- Multilateral : kerjasama antar banyak negara
Prinsip dalam melakukan kerjasama internasional:
- Tidak mencampuri urusan negara lain
- Menghormati kedaulatan negara lain
- Hidup berdampingan secara damai
- Bekerjasama dan saling menguntungkan
Manfaat yang dapat diambil dengan adanya kerjasama internasional antara lain:
- Meningkatkan kemajuan di berbagai bidang
- Meningkatkan martabat bangsa
- Mengatasi berbagai masalah internasional
- Menghilangkan sifat permusuhan antar bangsa
- Menciptakan keseimbangan dan keselarasan hubungan internasional
Berbagai macam organisasi internasional antara lain :
Ø ASEAN (Association of South East Asian Nation)
Asean merupakan organisasi internasional negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Organisasi ini berdiri pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand dibentuk oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand. Tujuan organisasi ini adalah untuk mengukuhkan kerjasama antarbangsa di Asia Tenggara.
Ø Gerakan Non Blok (1960)
Penggagas GNB adalah Soekarno dari Indonesia, Josep Broz Tito dari Yugoslavia, Gamal Abdul Nasser dari Mesir, Jawaharlal Nehru dari India, dan Kwame Nkrumah dari Ghana. GNB dibentuk sekitar tahun 1960.
D. Mengevaluasi Globalisasi
Sikap dalam menghadapi pengaruh globalisasi adalah :
Ø Bijaksana dalam menghadapi perubahan
Ø Waspada akan budaya asing yang bertentangan dengan Pancasila
Ø Selektif, dapat mengambil hal-hal yang baik dari adanya globalisasi
Ø Mempertahankan nilai-nilai pergaulan sesuai dengan kepribadian bangsa
Ø Menjalankan nilai-nilai ajaran agama
Ø Dalam bidang politik : adanya demokrasi untuk mewujudkan kedaulatan rakyat
Ø Dalam bidang ekonomi : pasal 33 UUD 1945, menjalin kejasama antar pelaku ekonomi; produk daerah menjadi produk unggulan nasional
Ø Dalam bidang sosial budaya : mempertahankan nilai-nilai dasar budaya bangsa dalam kehidupan sehari-hari
E. Kesimpulan
Kita harus dapat mengikuti perubahan yang terjadi, dalam hal ini adalah adanya globalisasi karena jika tidak, kita akan tertinggal dengan negara lain. Akan tetapi, kita harus dapat bersikap bijaksana dalam menghadapinya, yakni mengambil nilai-nilai yang sesuai dengan Pancasila dan pribadi bangsa Indonesia sendiri.
F. Nilai-nilai yang dapat kita ambil antara lain:
- Nilai kerjasama, kerjasama dengan negara lain
- Nilai pendidikan, globalisasi mengakibatkan perubahan pola pikir dalam bidang pendidikan. Masyarakat cenderung ingin mencapai pendidikan yang setinggi-tingginya
- Nilai perdamaian, melalui kerjasama internasional tersebut, kita dapat menciptakan perdamaian dunia
- Nilai persahabatan, menjalin relasi yang harmonis sehingga akan tercipta tujuan bersama
- Nilai demokrasi, pemerintah dibentuk oleh rakyat, dilaksanakan oleh rakyat, dan ditujukan untuk kepentingan rakyat sehingga penting adanya demokrasi.
0 comments on "PKn SD"
Post a Comment